Dikala kau berpacu
dengan waktu. Berpacu dengan temanmu. Berpacu untuk mencuri setiap pergerakan
darinya disaat semua mata temanmu tertuju padamu, sedangkan kau malah focus
dengan dia yang ada di sudut sana. Ketika kau lumpuh saat menatap dalam ke
matanya. Ketika kau tidak mampu mengerjakan soal persamaan lingkaran padahal
kau sudah mengerjakannya berkali-kali. Ketika kau menyesal berkata ‘Tidak’
kepadanya, dan kemudian hari kau mulai memerhatikannya. Ketika kau tidak bisa
tidur dikala malam dan memikirkan apa yang dilakukannya tadi di sekolah. Ketika
kau mendukung dia hanya agar dia tau bahwa kau ada untuknya. Ketika kau memata-matai
akun twitter dia. Ketika kau mulai mencari music kesukaannya. Ketika kau
belajar untuk menyukai genre musiknya. Ketika kau mencari tau semua tentangnya.
Ketika kau mencoba masuk ke dalam dunianya. Ketika kau mulai penasaran
terhadapnya. Iya kau jatuh.
Jatuh untuknya.
I couldn’t see anyone there except you. I couldn’t stop staring at you.
I couldn’t do anything when you right in front of me. I couldn’t understand why
I did idiot’s thing when you looked at me. I couldn’t understand why I should
stalk your Twitter. I couldn’t understand why I should think ‘bout you when I
couldn’t enjoy my sleep nite. You so damn impressed me. I didn’t wanna see
anyone else in school’s hall but you. I wanna say ‘congratulation’ to you
right there , but I just stock still in my shit place, I didn’t do that.
You’re my neighbor class. You’re my ‘A’. Oh shit one more ‘A’ letter -____-. Hope
this is the right ‘A’ letter. I wish….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar